TUGAS-TUGAS MUALIM 3 PADA KAPAL KAPAL NIAGA


TUGAS-TUGAS MUALIM 3 SETELAH KAPAL SANDAR DIPELABUHAN.
1. Mengatur kembali peralatan yang digunakan. Seperti : peta, mistar, aldish lamp, radar,
    VHF pada chanel yang berlaku dipelabuhan, dll.
2. Mematikan lampu navigasi dan menghidupkan penerangan deck dan penerangan gang
    way.
3. Melaporkan draft kapal kepada chief officer. Serta specific gravity jika diperlukan.
4. Membuat dan menyerahkan condition report kepada c/o dan master.
5. Mempersiapkan bendera yang dibutuhkan ketika berada didaerah pelabuuhan.
6. Mempersiapkan pasang surut pelabuhan dan ditempel di deck office yang digunakan
    untuk mengatur tali-tali tambat dan gang way.
7. Mempersiapkan diri untuk melaksanakan proses bongkar muat berdasarkan petunjuk
    dari c/o.



TUGAS-TUGAS KETIKA KAPAL ANCHOR.
1. Jika berada di pelabuhan korea maka komunikasi dengan agent harus terus dilakukan
    dimana peralatan komunikasi harus siap setiap saat.
2. Mencatat waktu kapal sandar, pilot diatas kapal, dll.
   3. Memperhatikan komunikasi melalui VHF yang ditujukan kepada kapal.
   4. Memahami perubahan kondisi laut dan cuaca pada saat itu.
   5. Membuat catatan ketika berjaga.
6. Mengawasi posisi kapal dan melaporkan kepada kapten jika terjadi perubahan.
7. Mengerti dan memahami pergerakan kapal.
8. Melakukan pengamatan keliling yang baik.
9. Memasang penerangan ketika anchor.
 10. Mempersiapkan bendera yang diperlukan.
 11. Pada saat keadaan darurat, panggilan kedarat harus segera dilakukan.


TUGAS-TUGAS KETIKA KAPAL BERSANDAR DIPELABUHAN.
1. Memperhatikan tali-tali tambat kapal berdasarkan pasang surut dan sarat kapal. Serta
    menambahkan tali tambat dan fender jika arus dan angina bertambah kencang.
2. Menjaga tangga gang way agar tidak rusak akibat benturan dengan pelabuhan.
3. Memperhatikan pergerakan kapal maju atau mundur ketika kapal bersandar.
4. Menempatkan seorang juru mudi di gang way setiap saat untuk mencatat tamu yang
    datang kekapal.
5. Berhati-hati terhadap bahaya penyusup dan ancaman bom.
6. Jangan pernah membuang sampah kelaut dipelabuhan.
7. Pada saat kapal melakukan percobaan mesin berhati hatilah terhadap kapal disekitar
    kapal kita dan tali tali tambat kapal serta gangway harus diamankan.


PENGECEKAN SEBELUM OPERASI BONGKAR MUAT.
1. Menggunakan peralatan keamanan ketika membaca draft kapal.
2. Memastikan tutup palka dibuka atau ditutup dengan baik.
3. Mengkonfirmasikan rencana bongkar muat kapal dengan foreman.
4. Memastikan penerangan yang baik ketika pengoperasian bongkar muat serta level
    keamanan yang berlaku.
5. Memahami dengan baik rencana bongkar muat kapal.
6. Menanyakan dan mengetahui kecepatan bongkar muat perjam.
7. Memahami rencana ballast atau debalasting kapal. serta tidak overflow ketika proses
    ballast dan meminimalisasikan sisa ballast pada saat debalasting.
8. Memastikan tersedianya jalan untuk melakukan komunikasi dengan pihak darat ketika
    proses bongkar muat berlangsung.
9. Mengetahui kedalaman yang diijinkan berdasarkan pasang surut air laut.
 10. Mengetahui peraturan khusus yang berlaku di pelabuhan tersebut.


HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN KETIKA OPERASI BONGKAR MUAT.
1. Mencatat waktu ketika kegiatan bongkar muat dimulai, stop, resume, serta selesai. dan
    mencatat alasan mengapa kegiatan bongkar muat berhenti.
2. Berhati-hati jangan sampai kehilangan muatan dan mencegah terjadinya kebakaran
    di palka.
3. Mengetahui keadaan alat pengaman muatan seperti : alat lashing, wire, dll.
4. Mengawasi kegiatan bongkar muat oleh buruh agar tidak terjadi kerusakan terhadap
    kapal.
5. Jangan sampai overflow ballast, tetapi diperlukan ketika ada pemeriksaan.
6. Menjaga kekencangan dari tali-tali tambat.
7. Jika terjadi hujan. mencegah agar muatan tidak rusak akibat air hujan.
8. Mencatat laporan cuaca daerah sekitar pelabuhan terutama hujan atau salju.
9. Mencatat perbedaan perhitungan muatan antara dart dan kapal.
 10. Memperhatikan bahwa kapal tidak dapat berlayar apabila over draft.


HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SETELAH OPERASI BONGKAR ATAU MUAT.
1. Pastikan jumlah muatan telah sesuai dengan rencana pemuatan.
2. Pastikan trim dan lashing dalam keadaan baik.
3. menutup semua ventilasi palka untuk menghadapi keadaan cuca buruk.
4. Menerima dokumen muatan setelah memeriksanya dengan teliti.
5. Pastikan semua awak kapal telah berada dikapal dan lakukan pencarian terhadap penyusup diatas kapal.


PERSIAPAN SEBELUM OPERASI BALAST/DEBALASTING.
1. Memastikan keadaan generator, pompa dan pipa dalam keadaan siap dan tidak ada masalah.
2. Memastikan level oli dalam pompa dalam keadaan siap dan segera isi jika kurang.
3. Menempelkan error jika ada sehingga tidak terjadi kesalahan.
4. Menggunakan walky talky untuk berkomunikasi.
5. Persiapkan senter atau penerangan lain pada saat malam hari.


HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA WAKTU BALAST/DEBALASTING.
1. Pengaturan ballast/debalasting dilaksanakan berdasarkan kecepatan muat/bongkar per satu jam, serta perhatikan ketinggian air draft, kemiringan, trim dan draft belakang.
2. Menjaga trim kapal agar tetap kebelakang terutama pada saat debalasting, serta meminimalkan sisa air ballast dengan stripping.
3. Jangan sampai overflow ballast, tanki ballast harus diisi 85% dipelabuhan dan mengisi ballast pada saat kapal di laut lepas.
4. Ketika serah terima jaga informasikan keadaan ballast setiap tanki.
5. Menghindari mengisi ballast dengan air laut yang tercemar atau kotor, tetapi jika mengharuskan maka harus diganti dengan yang bersih pada saat dilaut lepas.
6. Menjalankan pompa setelah kran ballast dibuka, dan tutup kran ketika pompa mati.
7. Memastikan tidak terjadi kebocoran pipa ballast dan memperbaiki pipa tersebut dengan segera.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

PREPARATION FOR CDI/MAJOR INSPECTION

RESCUE BOAT LAUNCHING PROCEDURES